Tulisan kawasan bebas rokok sangat banyak kita temukan, mulai dari rumah sakit, pasar swalayan (mall) dan bahkan sampai kampus universitas pun terdapat tulisan tersebut, tapi sudahkah kita (terutama bagi para perokok) untuk menerapkan hal tersebut. Hal yang terpenting disini adalah kesadaran akan bahaya merokok dan haramnya merokok dalam agama islam.
Menurutku salah satu cara untuk memudahkan kita berhenti merokok adalah dengan mengetahui bahaya dari merokok itu sendiri. Dalam tulisan sebelumnya saya sudah meng-upload beberapa tulisan tentang rokok.
Teman-teman mungkin sering menemukan tulisan 'kawasan bebas rokok' yang menempel di dinding atau di tempat-tempat yang cukup strategis untuk dibaca, kalian sering tidak menemukan masih tetap saja ada orang yang merokok walaupun tertulis jelas kawasan bebas rokok. Sangat menjengkelkan sekali bukan teman-teman. Menurutku tulisan tersebut sangat tidak dihargai, ibarat orang yang berbicara tetapi tidak didengarkan. Nah cobalah pikir teman-teman bagaimana jika salah satu teman kita sedang berbicara tetapi kita sendiri malah tidak mendengarkan (apa buhungannya sama ini,hehe).
Salah satu Fakultas di UGM yang sudah benar-benar menerapkan sistem seperti itu adalah Fakultas Kedokteran. Pertanyaan buat Anda: Apakah Fakultas Anda juga seperti itu? Jika belum marilah kita memulai pada diri kita sendiri untuk tidak merokok, dan juga mencoba ikut seperti di FK-UGM. Mungkin di tiap-tiap jurusan sudah menerapkan sistem tersebut, seperti yang saya ketahui adalah di Kampus 2 Diploma Teknik Mesin UGM, tapi saya melihat masih saja ada beberapa laboran dan mahasiswa yang masih merokok di tempat tersebut, tidakkah mereka mengetahui akan tulisan tersebut. Meskipun mereka hanya merokok di luar kelas saja. Tapi tetap saja mereka melanggar tulisan tersebut (kawasan bebas rokok).
Sekarang marilah kita menerapan sebuah sistem kawasan bebas rokok di lingkungan kita, baik itu di rumah/kos kita, kampus, bahkan kelas sekalipun. Dengan begitu kesehatan insya Allah terjaga di hari tua.
Di situs Tempo Interaktif pernah juga dibahas tentang kampus UGM dituntut Bebas Rokok. Yang mana ketika tahun 2005 tidak hanya mahasiswa, tetapi juga pimpinan Fakultas Kedokteran maupun dosen menggelar aksi Hari Tanpa Tembakau. Akankah suatu hari nanti fakultas kita seperti di Fakultas Kedokteran?
Semoga berguna dan bermanfaat.
Teman-teman mungkin sering menemukan tulisan 'kawasan bebas rokok' yang menempel di dinding atau di tempat-tempat yang cukup strategis untuk dibaca, kalian sering tidak menemukan masih tetap saja ada orang yang merokok walaupun tertulis jelas kawasan bebas rokok. Sangat menjengkelkan sekali bukan teman-teman. Menurutku tulisan tersebut sangat tidak dihargai, ibarat orang yang berbicara tetapi tidak didengarkan. Nah cobalah pikir teman-teman bagaimana jika salah satu teman kita sedang berbicara tetapi kita sendiri malah tidak mendengarkan (apa buhungannya sama ini,hehe).
Salah satu Fakultas di UGM yang sudah benar-benar menerapkan sistem seperti itu adalah Fakultas Kedokteran. Pertanyaan buat Anda: Apakah Fakultas Anda juga seperti itu? Jika belum marilah kita memulai pada diri kita sendiri untuk tidak merokok, dan juga mencoba ikut seperti di FK-UGM. Mungkin di tiap-tiap jurusan sudah menerapkan sistem tersebut, seperti yang saya ketahui adalah di Kampus 2 Diploma Teknik Mesin UGM, tapi saya melihat masih saja ada beberapa laboran dan mahasiswa yang masih merokok di tempat tersebut, tidakkah mereka mengetahui akan tulisan tersebut. Meskipun mereka hanya merokok di luar kelas saja. Tapi tetap saja mereka melanggar tulisan tersebut (kawasan bebas rokok).
Sekarang marilah kita menerapan sebuah sistem kawasan bebas rokok di lingkungan kita, baik itu di rumah/kos kita, kampus, bahkan kelas sekalipun. Dengan begitu kesehatan insya Allah terjaga di hari tua.
Di situs Tempo Interaktif pernah juga dibahas tentang kampus UGM dituntut Bebas Rokok. Yang mana ketika tahun 2005 tidak hanya mahasiswa, tetapi juga pimpinan Fakultas Kedokteran maupun dosen menggelar aksi Hari Tanpa Tembakau. Akankah suatu hari nanti fakultas kita seperti di Fakultas Kedokteran?
Semoga berguna dan bermanfaat.
0 comments: