13.8.09

Ikut Fitnes Di Lembah Fitnes


Program bulan Agustus yang aku buat akhirnya dapat juga terlaksana, walaupun ada keganjalan atau ketidak sabaran dalam mengerjakannya. Sehingga ada perubahan sedikit dalam hal program gemuk. Sebelumnya program gemuk yang aku buat ini hanya push-up sebanyak-banyaknya (sampai otot lengan benar-benar pegel)dan aku lakukan sebelum dan sesudah sholat fardlu’. Sebenarnya apa sih tujuan diadakannya program gemuk ini? Program gemuk ini sengaja aku buat untuk memiliki tubuh yang gemuk tentunya dan juga tubuh yang ideal. Bisa dibilang semenjak aku mengalami penyakit Demam Berdarah bulan Februari yang lalu berat badanku drastis turun mencapai 43 Kg.


Awal ikut fitness

Awal aku mengikuti fitness ini adalah malam ahad, tanggal 9 Agustus 2009. Aku jadi merasa tertarik ikut hal itu, karena teman-teman satu kos hanya 2 orang saja yang tidak ikut yaitu aku dan Muji. Yang 4 orang lainnya seperti Nastain, Andi, Hilman dan Jaja sudah mengikuti hampir satu bulan. Waktu mendaftar fitness ada dua pilihan, yaitu jika mengambil hanya satu bulan maka dikenakan biaya pendaftaran tetapi jika langsung 3 bulan maka bebas biaya pendaftaran. Aku fikir-fikir sebaiknya mengambil yang tiga bulan saja, karena bisa dikatakan biaya menjadi lebih murah. Harga perbulannya sebesar Rp. 35.000,- sedangkan untuk biaya pendaftaran sebesar Rp.25.000,-. Jadi dengan mengambil program 3 bulan maka aku hanya membayar sebesar Rp.105.000,-. Waktu pertama ikut aku melalui proses pengukuran badan, seperti berat badan, tinggi badan dan lain-lain. Saat menimbang berat badan aku sempat terkejut kalau berat badanku hanya 47 Kg. Padahal beberapa hari yang lalu saat menimbang pada timbangan KOPMA UGM, berat badanku 48 Kg.

Jadual fitness

Untuk jadual fitness aku mengambil waktu setelah sholat Isya’, dengan alasan karena waktu pagi sampai sore adalah jadual untuk kuliah. Dan juga tidak lama-lama hanya sekitar kurang lebih selama 1 jam saja. Targetku ingin setiap hari fitness supaya berat badan ku bertambah dan juga otot-otot ku tumbuh besar.

Menuju Lembah dengan bersepeda

Beginilah nasib kalau tidak punya motor, tapi harus disyukuri juga karena aku masih punya sepeda. Kalau temanku berangkat fitness terkadang aku bareng dengannya bersepeda. Ketika melewati taman lembah UGM memang butuh penglihatan yang tajam dan harus berhati-hati apalagi sepeda yang aku pakai tidak memiliki lampu generator. Sempat terfikir juga olehku kenapa Taman Lembah UGM ini tidak diadakannya lampu penerangan? Apa karena sengaja? Aku belum tahu. tapi ketika awal-awal masuk UGM, aku pernah melewati tempat itu untuk menuju ke Stadium badminton indoor. Saat perjalanan aku heran, kenapa aku melihat beberapa motor yang terparkir dipinggir jalan tetapi tidak ada orangnya, belum lagi tempatnya begitu gelap. Apa tidak takut tuh orang ditempat gelap-gelap seperti it. Nah setelah bertanya-tanya sama kakak kelas akhirnya aku mengetahuinya juga. Akhirnya untuk ahad selanjutnya, temanku menyarankan untuk membawa senter biar tahu ada apa di dekat motor yang terparkir ditempat tersebut. Andai saja taman lembah tersebut dipasang penerangan mungkin akan ketahuan apa yang diperbuat oleh orang yang memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan. Dan aku pun tidak perlu membuka lebar-lebar mata ku ini ketika menuju lembah fitness.

Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. Wah rupanya patroli satpam ugm tidak membuat mereka jera. :D

    ReplyDelete