10.9.09

Liburan Sebulan Di Djirin Kini Tinggal Kenangan

Apa sih Djirin, mungkin kalian yang tidak tahu akan bertanya-tanya dalam hati dengan judul di atas. Saya menggunakan kata Djirin pada judul di atas karena kebanyakan dari teman-teman alumni maupun yang masih bersekolah disana lebih sering menyebut sekolah lama ku dengan kata Djirin. Kalau lengkapnya yaitu SMK Al-Muhadjirin Bekasi. Lalu apa hubungannya dengan judul di atas?

Liburan sebulan, siapa yang tidak ingin? Apalagi liburan tersebut bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan. Tentu kita tidak ingin menyia-nyiakan bulan Ramadhan datang begitu saja, bukan? Karena sudah banyak dari kita yang telah mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, maka tidak perlu dibahas disini.

Dengan datangnya bulan Ramadhan, saya jadi teringat ketika masih di SMK dulu, sungguh menyenangkan tapi sepertinya merugikan juga bagi murid/siswa. Kenapa merugikan? Karena murid/siswa tidak dibebaskan dari pembayaran SPP dengan kata lain murid harus tetap membayar SPP walau liburan Ramadhan tersebut. Kenapa sih murid/siswa harus membayar SPP, bukankah libur? Hal ini pernah saya tanyakan ketika saya bersekolah disana dulu. Dan jawaban dari salah seorang guru (maaf nama dirahasiakan) adalah: “kalau kalian tidak membayar lantas siapa yang akan memberi gaji para guru nanti, mereka juga perlu makan dan menafkahi keluarga”. Memang jawaban yang masuk akal, tapi tetap saja murid/siswa dirugikan. Di samping merugikan tentunya menjadi hal yang menyenangkan bagi para murid. Karena dari penglihatan selama saya bersekolah, hal yang disenangi para murid/siswa adalah libur. Tapi sepertinya tidak semua siswa yang merasakan senang jika libur tiba.

Kini dengan bergantinya kepala sekolah (sebut=kepsek) hal ini(liburan Ramadhan) tidak dirasakan bagi siswa baru. Sehingga sekarang ini liburan tersebut bagi saya hanya tinggal kenangan. Memang ada benarnya juga jika bulan Ramadhan semua sekolah diliburkan. Karena walaupun bersekolah, pembelajaran yang terjadi adalah kurang produktif. Seperti yang kita ketahui, jika bulan Ramadhan maka semua sekolah biasanya mengurangi waktu belajar para siswa. Belum lagi para siswa biasanya mengeluh ketika di kelas atau di luar kelas, dengan perkataan capek atau yang lainnya. Disamping libur sebaiknya juga pembayaran SPP ditiadakan karena supaya tidak merugikan para siswa nantinya. Dan seharusnya pemerintah memberikan tunjangan bulanan (khusus bulan Ramadhan) kepada para guru dengan sistem sekolah seperti ini.

Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. Assalamualaikum. Salam kenal bang, ane Luthfi angkatan 2015-2015

    ReplyDelete