13.1.10

Keuntungan Dan Kelemahan Sistem Energi Hidrolik

Keuntungan-keuntungan sistem energi hidrolik :

1. Dibandingkan dengan sistem energi mekanik yang memiliki kelemahan
dalam hal penempatan posisi tenaga transmisinya, pada sistem energi
hidrolik saluran-saluran energi hidrolik dapat ditempatkan pada hampir setiap tempat. Pada sistem energi hidrolik tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem energi
mekanik. Energi hidrolik lebih fleksibel dari segi penempatan transmisi tenaganya.


2. Dalam sistem hidrolik, gaya yang relatif sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat besar
dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder.
Hal ini tidak lain karena kemampuan komponen-komponen hidrolik
pada tekanan dan kecepatan yang sangat tinggi. Komponen penghasil
energi yang kecil (pompa hidrolik) dapat memberikan tenaga yang
sangat besar (silinder hidrolik). Bila dibandingkan dengan motor listrik yang mempunyai tenaga kuda yang sama, pompa hidrolik akan
mempunyai ukuran yang relatif ringan dan kecil. Sistem energi hidrolik
akan memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran
yang sama dibanding dengan sistem energi lain.

3. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah
gayanya. Pada sistem ini, komponen-komponen yang saling
bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak (oli), sehingga pada bagian-
bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Proses inilah yang
akan menurunkan gesekan. Juga dibandingkan dengan sistem energi
mekanik, bagian-bagian yang bergesekan lebih sedikit. Terlihat dari
tidak adanya roda-roda gigi, rantai, sabuk dan bagian lain yang saling
bergesekan. Dengan demikian sistem hidrolik mampu beroperasi lebih
aman.

4. Energi mekanik yang dihasilkan dari pengubahan energi hidrolik
(silinder hidrolik) dengan mudah dikontrol menggunakan katup kontrol
arah/tekanan. Juga beban-beban lebih dengan katup-katup pembocor
(relief valves) mudah pengatasannya. Berbeda dengan sistem energi
lainnya, pengontrolan beban dan pengatasan beban lebih lebih sukar.
Karena bila beban lebih ini tidak dengan segera diatasi akan merugikan
komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi penyetelan
katup yang sudah ditentukan, pemompaan langsung dihantarkan ke
reservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi dan
gayanya. Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan batas
jumlah gaya/torsi tertentu, misal dalam operasi pencekaman atau
pengekleman.

5. Kebanyakan motor-motor listrik (pada sistem energi listrik) beroperasi pada kecepatan putar yang konstan. Pada sistem energi hidrolik, motor-motor hidrolik dapat juga dioperasikan pada kecepatan yang konstan. Meskipun demikian elemen kerja (baik linier maupun rotari) dapat dijalankan pada kecepatan yang berubah-ubah dengan cara merubah volume pengaliran/debit atau dengan menggunakan katup pengontrol aliran.

6. Pada sistem energi lain akan mengalami kesulitan ketika menginginkan pembalikan gerakan. Biasanya untuk membalik arah gerakannya harus menghentikan sistem secara penuh, baru dilaksanakan pembalikan arah gerakannya. Pada sistem hidrolik, pembalikan gerakan pada elemen kerja dapat dilakukan dengan segera pada kecepatan
maksimum tanpa menimbulkan rusak sedikitpun. Sebuah katup kontrol
arah 4/2 (4 lubang saluran, 2 posisi) atau pompa hidrolik yang dapat
dibalik memberikan kontrol pembalikan, sementara katup pengatur
tekanan melindungi komponen-komponen dari tekanan yang melebihi.

7. Pada motor listrik (sistem energi listrik) dalam keadaan berputar, bila tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena beban melebihi, sekring pengaman akan putus. Gerakan akan berhenti. Untuk menghidupkan kembali memerlukan persiapan-persiapan untuk memulainya,
disamping harus mengurangi beban. Pada sistem energi hidrolik, begitu
pompa tidak mampu mengangkat, maka beban berhenti dan dapat
dikunci pada posisi mana saja. Setelah beban dikurangi, dapat
dijalankan saat itu juga tanpa harus banyak persiapan lagi.

8. Pada sistem hidrolik, tenaga dapat disimpan dalam akumulator,
sewaktu-waktu diperlukan dapat digunakan tanpa harus merubah posisi
komponen-komponen yang lain. Pada sistem energi yang lain, tidak
mudah dilakukan/akan mengalami kesulitan dalam penyimpanan tenaga.

Kelemahan sistem energi hidrolik :

Sistem hidrolik memerlukan lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain. Juga pengaruh
temperatur yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena
kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian bergesekan dengan
bidang-bidang gesek komponen hidrolik mengakibatkan terjadinya
kebocoran hingga akan menurunkan efisiensi. Dengan kondisi itu, maka
sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang lebih intensif, hal yang amat menonjol bila dibandingkan dengan sistem energi yang lain.

Demikianlah keuntungan dan kelemahan sistem hidrolik, namun secara
keseluruhan sistem energi hidrolik masih banyak keuntungannnya
dibanding kerugiannya. Inilah keunggulan sistem hidrolik. Maka tidak
mengherankan bila sistem hidrolik sangat luas diterapkan pada berbagai bidang industri baik ringan maupun berat.

Source: Buku Sekolah Elektronik (Teknik Alat Berat) Bab 3


Previous Post
Next Post

1 comment: