Ini dia puisinya:
Ayah..!, kata mereka kau penjahat
Walau sebenarnya kau bukanlah penjahat,
Ayah..!, mengapa mereka jauhkan aku darimu?
Mereka menangkapmu tanpa memberi kesempatan untuk menciumku
Atau mengusap air mata ibu.
Ibu..!!, aku melihat air mata di kelopak matamu setiap pagi.
Apakah Pelestina tidak berhak diberi pengorbanan…??
Setiap hari aku bertanya kepada Matahari.
Ibu, apakah Ayah akan kembali pada suatu hari
Ataukah dia akan pergi selamanya sampai hari kiamat
Tanpa dapat mengusap air mata ibu yang terus menetes setiap hari..??
Wahai ayah, dimanakah engkau…??
Ooh… bayi-bayi yang terjajah,
Hari raya demi hari raya silih berganti
Dan bayi-bayi terus terlahir,
Dan para syuhada berguguran silih berganti.
Tapi ayah masih dibelenggu di balik jeruji besi,
Dalam sel sempit yang bahkan tak layak dihuni Budak.
Kapan hari kemenangan dan kehancuran penjara-penjara itu…??
Malulah kalian…
Malulah kalian…
Malulah kalian…
Aku ingin Ayah pulang
Aku ingin Ayah pulang
Aku ingin Ayah pulang
By: ----
See Also:
0 comments: