31.10.09

Uang Kembalian Dengan Permen


Pernahkah kalian mengalami kejadian seperti ini, yaitu ketika kalian berbelanja di pasar swalayan dan ketika membayar si kasir memberikan permen sebagai pengganti uang 100 Rupiah. Setujuhkah kalian dengan hal ini? Dan Apakah mungkin kita bisa melakukan sebaliknya yaitu membayar dengan permen.

Hal ini saya sadari ketika salah seorang temanku berkunjung ke kos ku dan bercerita tentang materi kuliah dan sampai ke cerita dia mengenai uang kembalian tersebut. Temanku tersebut pun pernah mengalami hal ini tapi dia kritis dan menolak kembalian dengan permen melainkan dengan uang saja.

Nah ternyata saya pun mengalami hal yang sama, ketika berbelanja ke pasar swalayan yang tidak jauh dengan lokasi kampus saya. Setidaknya/sedikitnya 1 Ahad sekali saya berbelanja karena saya pikir lebih murah berbelanja di sana dan sekalian pulang dari kampus. Saya biasa membeli susu, mie instan, telur dan perlengkapan mandi dan mencuci (deterjen, sabun, pasta gigi bermerek SIWAK). Nah ketika sampai pada tahap pembayaran hasil menunjukkan total sebesar Rp. 21.700,-. Saya bayar dengan uang senilai Rp. 25.000,-. Uang yang seharusnya dikembalikan sebesar Rp. 3.300,- malah dikembalikan hanya Rp. 3.200,- dan ditambah 1 permen. Wah jengkel juga sih, terus saya katakan saja sama si kasir, “Mbak, kembalian permen nya diganti saja dengan 100 rupiah”. Terkadang saya bertanya-tanya kepada diri saya sendiri apakah mbak ini tidak menghargai uang senilai 100 rupiah apa karena memang tidak ada pecahan uang 100 rupiah. Bukankah semestinya harus ada persetujuan dari kedua pihak jikalau ingin mengganti kembalian 100 rupiah dengan permen. Nah selanjutnya terserah para pembaca, apakah tetap ingin menerima kembalian dengan permen atau dengan uang.



Previous Post
Next Post

0 comments: